Guru SD di Tegal Dilaporkan Menganiaya Menantunya

Guru SD di Tegal Dilaporkan Menganiaya Menantunya
TEGAL - ‎Subechi (53) Seorang guru SDAdiwerna 4, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal Jawa Tengah‎ diduga menganiaya menantunya yang bernama Fajar Ari Bowo (29).
Penganiayaan itu terjadi di Jalan Raya Adiwerna, tepatnya di depan Bank BNI Adiwerna, Rabu (17/2/2016) lalu.
Celakanya lagi, saat ia dipukuli, sang istri, Mila, malah meneriakinya maling. Tak ayal, beberapa orang lain yang mendengar teriakan Mila pun ikut memukuli Fajar.
Diceritakan Fajar, Rabu (28/2/2016), peristiwa itu bermula saat Mila meminta bertemu dengannya.
Beberapa hari sebelumnya, Fajar dan Mila sedang menghadapi masalah lantaran kondisi ekonomi keluarga.
Fajar tinggal di rumahnya di Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub, sedangkan Mila tinggal bersama orangtuanya di Desa Pagedangan, Adiwerna.
Selama berpisah, anak semata wayang mereka, Hafiz, dibawa Fajar. Menurutnya, Hafiz tidak betah tinggal di rumah mertuanya.
Awalnya, saat sang istri meminta bertemu, ia meminta Mila pulang ke rumah Fajar.
Namun, sebaliknya, sang istri justru meminta Fajar ke rumahnya.
Tidak ada titik temu, akhirnya diputuskan keduanya bertemu di depan Bank BNI Adiwerna.
Membawa anaknya, Fajar pun datang ke tempat itu pada waktu yang telah ditentukan. Namun apa yang terjadi berikutnya benar-benar di luar dugaannya.
Saat berbincang dengan Mila, Fajar tiba-tiba dipukuli beberapa orang dari belakang.
Bahkan, ia melihat mertua laki-laki dan adik iparnya ikut memukulinya. Selain dua orang itu, kata Fajar, yang memukulinya adalah teman-teman adik iparnya.

Minggu, 28 Februari 2016 22:46 WIB

Guru SD di Tegal Dilaporkan Menganiaya Menantunya
TRIBUNJATENG/FAJAR EKO NUGROHO
Fajar Ari Bowo memperlihatkan foto kepalanya yang terluka akibat dikeroyok oleh mertua, adik ipar dan beberapa orang lainnya 

Hal yang paling mengejutkan Fajar adalah apa yang dilakukan Mila ketika peristiwa itu terjadi. Mila justru berteriak maling.
Sontak, mereka yang ada di sekitar tempat itu pun ikut memukuli Fajar hingga terjatuh bersujud.
Dalam posisi itu, ia terus memeluk anaknya. Fajar sama sekali tidak bisa melawan lantaran Hafiz ada dalam dekapannya.
"Anak saya terus menangis mungkin melihat ayahnya dipukuli hingga berdarah," kisah Fajar.
Peristiwa nahas yang dialami Fajar baru berhenti ketika ada orang yang menarik tangannya dan sang adik ipar mengambil Hafiz dari pelukannya.
"Saya dipukuli sampai tubuh saya lemas," sambung Fajar.
Seorang petugas keamanan bank kemudian membantunya. Setelah duduk sejenak, Fajar melaporkan apa yang dialaminya ke Polsek Adiwerna.
Ia pun melakukan visum untuk memperkuat laporan.
"Saya sudah melaporkan pengeroyokan ini ke Polsek sejak tanggal 17 Februari 2016. Namun hingga saat ini belum ada kabarnya lagi. Semoga, permasalahan ini secepatnya diselesaikan di pengadilan," harapnya.
Subechi saat dikonfirmasi Tribun Jateng membantah telah menganiayan menantunya. Ia berkilah hanya ingin mengambil cucunya dari tangang Fajar.
"Tolong jangan dibesarkan, nanti saya malu dengan teman-teman guru," kata Subechi. ‎
Di sisi lain, meminta agar awak media menunggu proses yang sedang berjalan di Polsek Adiwerna dan Polres Tegal.
"Sudahlah, jangan dibesar-besarkan. Masalah ini kan sedang diproses," pungkasnya. 
(tribunnews)

 

Blog Archive