Wakil Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Irawan Prasetyadi diteror melalui pesan singkat atau Short Massage Service (SMS) oleh seseorang yang mengaku sebagai wartawan. Orang nomor dua di daerah sentra penghasil tembakau ini menceritakan kronologi awal hingga perbuatan tak menyenangkan ini menimpa dirinya.
Awalnya, pada Jumat (18/3) lalu dirinya menerima pesan singkat dari nomor asing yang tak dikenal. Isinya, orang tersebut meminta bantuan biaya atas operasi penyakit kanker paru paru yang menimpa Didik Purwanto di RS Karyadi, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Orang itu menyebut kalau Didik Purwanto adalah seorang wartawan yang tengah membutuhkan biaya operasi. Saya diminta membantu lewat BRI dengan nomor rekening 000901020058530," kata Irawan, Minggu (20/3).
Meksi merasa terpanggil, namun ada sesuatu kecurigaan yang mengganjal. Untuk membuktikannya, Irawan lantas mengajak pemilik nomor asing tersebut untuk bertemu empat mata.
Tak disangka, ajakan lewat balasan SMS itu justru tidak ditanggapi secara baik. Ia justru mendapat balasan lagi dengan nada hujatan dan lontaran kata kata kurang pantas.
"Saya ajak ketemuan baik baik, dia malah membalas SMS lagi, isinya seperti ini, (maaf) cocotmu koyo torok, Irawan PKI, ISIS, pengecut, asu, budhek, bangsat!," tirunya.
Dari daftar nama anggota Forum Jurnalis Temanggung (FJT), nama Didik Purwanto sama sekali tidak ada. Yang ada adalah Didik Dono Hartono, wartawan televisi asal MNC Group.
Akan tetapi, saat ini yang bersangkutan juga tengah dalam kondisi sehat dan menjalankan aktifitas peliputan seperti biasa. "Bukan saya, saya tidak apa apa kok, itu hanya oknum yang coba mengelabui Pak Irawan. Bahkan nomor HP Pak Wabup saja saya tidak punya," kata Didik Dono Hartono saat diklarifikasi.
Meski sudah merasa dirinya terkena teror, namun kasus ini tidak dilaporkan secara resmi oleh Irawan kepada pihak yang berwajib.
Wakil Bupati Temanggung, Jawa Tengah, Irawan Prasetyadi