Rekaman video mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo tidak hafal lirik lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' kembali beredar melalui media sosial Facebook.
Dalam video itu, tampak dan terdengar politikus asal Yogyakarta tersebut lupa lirik saat menyanyi di depan massa.
Pada pertengahan lagu, entah disengaja atau tidak, Roy lupa lirik "Indonesia Raya" secara baik.
Lirik lagu yang seharusnya "Di sanalah aku berdiri" malah dinyanyikan lirik "Di sanalah tanah airku".
Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Sadar lirik yang dinyanyikannya kurang tepat, pemilik nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo itu tampak terdiam beberapa saat.
Beberapa saat kemudian, ia meminta massa meneruskan lagu ini dan tepuk tangan.
Insiden tersebut terjadi ketika kelompok suporters Persib Bandung dan Persija Jakarta terlibat kericuhan di di Stadion Maguwo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/8/2013).
Memang, dua tahun lebih berlalu.
Saat itu Roy masih menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sebagai menteri, dia berusaha menenangkan dua kelompok melalui lagu kebangsaan yang membangkitkan rasa nasionalisme.
Selengkapnya lihat video ini.
Video di-posting akun Soewarno Kromo Irono, Minggu (20/3/2016), ke grup FPA Front Pendukung Ahok pada Facebook.
Sejak di-posting, video ini telah dibagikan lebih dari 700 kali.
Saat mem-posting video, pemilik akun sepertinya mengingatkan Roy tidak semena-mena mengeritik orang lain.
“Sudah lah bung Roy..... KHATAMKAN dulu LAGU INDONESIA RAYA ini dulu Baru setelah itu panjenengan boleh mengkritik orang lain.”
Entah memiliki keterkaitan atau tidak, video ini di-posting ulang usai pakar telematika tersebut mengkritik Presiden RI, Joko Widodo yang melakukan sidak ke Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (18/3/2016).
Jokowi mengaku sedih melihat proyek senilai Rp 2,7 triliun itu kini mangkrak dan ditumbuhi ilalang.
Roy menuturkan, sebaiknya tak digunakan istilah "mangkrak" atau "sisa-sisa peninggalan" pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang terhenti beberapa tahun.
Ia menambahkan, saat menggantikan posisi Andi Mallarangeng pada 2013 lalu, dirinya sempat ingin melanjutkan proyek tersebut.
"Tapi ada keputusan dari Komisi X DPR RI dan diperkuat dengan larangan dari KPK yang tidak memperbolehkan pelanjutan proyek Hambalang karena memang dalam proses hukum," ujar Roy melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (19/3/2016).
Karena masih dalam masalah hukum tersebut, kata Roy, maka pemerintah RI memutuskan tak melanjutkan pembangunan.
Ia pun mempertanyakan jika Jokowi dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi ingin melanjutkan proyek tersebut.
Pasalnya, pihaknya membaca bahwa KPK akan mengawal proyek tersebut.
"Kalau memang proyek tersebut sudah dilepas oleh KPK artinya kasus hukumnya sudah selesai wajar kalau pemerintah sekarang bisa melanjutkan hal tersebut," tuturnya. (tribunnews)